Kelompok 5 XII IPA 2

Kelompok 5 XII IPA 2
anggota

Kamis, 13 Agustus 2015




 LAPORAN PENELITIAN TENTANG PERTUMBUHAN DAN 

PERKEMBANGAN PADA TANAMAN KACANG HIJAU 

(TAUGE) (Vigna radiata)






DISUSUN OLEH :


Adenna Mahreza

Diana Marantika Isman

Muhammad Ramdan

Novia Fauziyah K.S


XII IPA 2

SMAN.1 CIKANCUNG








KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah , kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ini dengan lancar.
Adapun makalah ilmiah biologi ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.







DAFTAR ISI

A. HALAMAN JUDUL
    1.Kata Pengantar
    2. Daftar isi
    3. Daftar tabel
    4. Daftar gambar
B. PENDAHULUAN
     1. Latar Belakang
     2. Tujuan
C. ISI
      1. Hipotesa
      2. Landasan Teori
      3. Hasil dan Pembahasan
      4. Kesimpulan
      5. Daftar Pustaka






Daftar Tabel
 Tabel Pertumbuhan Kacang Hijau (Tauge)
Hari ke -
1
2
3
4
5
6
7
Terang
-
-
0,5
0,8
0,9
1,2
1,5
Gelap
-
-
1,6
2,6
3,2
3,8
4,1

Tabel Perkembangan kacang hijau(tauge)

Hari ke -
1
2
3
4
5
6
7
Terang
-
-
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Gelap
-
-
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Daun berwarna kuning
Daun berwarna kuning





Daftar Gambar
























































































































LATAR BELAKANG

     Latar belakang kami memilih tumbuhan kacang hijau adalah pertumbuhannya yang tergolong cepat. Kami pun memilih tanaman tersebut,dikarenakan tugas kami hanya diberi waktu 2 minggu. Dan tak jauh dari itu,kami memilih tanaman ini juga karena bibitnya yang mudah ditemukan. Juga,cara perawatannya yang tidak terlalu menggunakan biaya yang banyak. dan tidak terlalu rumit. Itulah alasan kami memilih tanaman kacang hijau.

TUJUAN

Tujuan kami melakukan percobaan ialah :
1. Mengetahui pengaruh faktor luar (eksternal) pada tanaman kacang hijau
2. Mengetahui perbedaan tanaman yang disimpan di tempat yang cerah dan di tempat yang gelap
3. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya pada pertumbuhan tanaman kacang hijau



C. ISI


1. Hipotesa (Kesimpulan sementara)

   Awalnya kami berpendapat bahwa,tanaman kacang hijau yang disimpan pada tempat yang cerah akan lebih cepat pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan dengan tanaman yang disimpan di tempat gelap. Karena awalnya kami berfikiran,bahwa cahaya matahari sangat berpengaruh sekali menumbuhkan tanaman lebih cepat. 



2. Landasan Teori

   

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan


Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
.,Pertumbuhan dan perkembangan adalah proses pertambahan ukuran, bentuk serta volume yang di iringi dengan proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan tanaman dapat didefinisikan sebagai peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada tanaman berupa perubahan ukuran, bentuk dan volume yang bersifat irreversible (tidak berubah kembali ke asal atau tidak dapat balik) dan berjalan secara simultan. Sedangkanperkembangan tanaman adalah proses menuju pencapaian kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna yang di tandai dengan munculnya organ-organ perkembangbiakan.
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan pada makhluk hidup bersel banyak (multiselluler) termasuk tumbuhan ditandai dengan pertambahan ukuran sel (sel bertambah besar dan panjang) dan pertambahan jumlah sel. Adanya proses pertumbuhan ini dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Tanaman yang bertambah panjang di tempat gelap belum dapat dikatakan tumbuh walaupun volumenya bertambah, karena bobot kering tanaman tersebut sebenarnya  malah menurun akibat respirasi yang terus berlangsung, sedangkan fotosintesatidak terjadi. Dalam keadaan normal pertumbuhan bukan saja pertambahan volume tetapi juga diikuti oleh pertambahan bobot kering.
Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan sel, lalu diikuti oleh pembesaran sel dan terakhir adalah difrensiasi sel. Pertumbuhan hanya terjadi pada lokasi tertentu saja, yaitu pada jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya aktif dapat membelah diri.
Pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan dibagi menjadi dua macam yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan ukuran panjang pada bagian batang tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan meristem primer. Sedangkanpertumbuhan sekunder adalah pertambahan besar dari organ tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan meristem sekunder yaitu kambium pada kulit batang, kambium batang, dan akar.
Berdasarkan aktivitasnya, daerah pertumbuhan pada ujung akar dan ujung batang dibedakan menjadi tiga daerah pertumbuhan yaitu:
  • daerah pembelahan sel
  • daerah perpanjangan sel
  • daerah diferensiasi sel
Perkembangan pada tumbuhan merupakan suatu proses menuju tercapainya kedewasaan pada tumbuhan tersebut. Tumbuhan dikatakan dewasa jika sudah membentuk bunga. Berbeda dengan pertumbuhan, proses perkembangan ini tidak
dapat diukur sehingga tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor dalam dan luar. Faktor dalam (faktor internal) meliputi sifat genetik tersebut yang diperoleh secara turun menurun, yang berupa gen dan hormon. Faktor luar (faktor eksternal) meliputi faktor lingkungan.

Faktor-faktor  yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
1.      Faktor eksternal/lingkungan
·      Suhu / temperatur lingkungan
Tinggi  rendah  suhu  menjadi  salah  satu  faktor  yang  menentukan  tumbuh  kembang reproduksi  dan  kelangsungan  hidup  dari  tanaman.  Suhu  yang  baik  bagi  tumbuhan adalah  antara  22°C-37°C.  Temperatur  yang  lebih  atau  kurang  dari  batas  normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
·      Kelembaban udara
Kadar  air  dalam  udara  dapat  mempengaruhi  pertumbuhan  serta  perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat  mendapatkan  air  lebih  mudah  serta  berkurangnya  penguapan  yang  akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
·      Cahaya matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman  untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya mat ahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning -kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
2.      Faktor internal
·      Gen
Gen adalah faktor penentu sifat-sifat yang akan diwariskan kepada generasi berikutnya. Gen juga berperan dalam pengendalian metabolisme zat di dalam sel, misalnya proses sintesis protein. Protein merupakan komponen dasar penyusun tubuh makhluk hidup termasuk tumbuhan. Dengan demikian gen dapat mengatur pola pertumbuhan dengan cara menurunkan sifat-sifatnya dan sintesis-sintesis yang dikendalikannya.
·      Hormon
Di  bawah  ini  merupakan macam-macam hormon pada tumbuhan.
1.      Auksin
2.      Giberelin
3.      Sitokinin
4.      Gas Etilen
5.      AsamAbsisat
6.      Kalin




Pertumbuhan Primer dan Sekunder pada Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Untuk lebih jelasnya silahkan baca uraian singkat di bawah ini.

1. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas meristem primer yakni terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Adapun jenisnya yaitu pertumbuhan pada embrio, pertumbuhan pada ujung akar, dan pertumbuhan pada ujung batang.Terbentuknya bunga, dimulai dari alat kelamin betina atau putik yang mengandung sel telur (ovarium) lalu dibuahi oleh alat kelamin jantan atau benang sari yang mengandung sel sperma dan akhirnya membentuk lembaga atau zigot. Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara meiosis menghasilkan empat sel haploid, yaitu satu sel besar dan tiga sel kecil yang melebur/melarut ke dalam besar. Kemudian, sel haploid ini mengumpulkan energi dari zat-zat makanan untuk melakukan pembelahan berikutnya secara mitosis.

Pembelahan mitosis merupakan awal dimulainya pertumbuhan embrionik yang ditandai dengan adanya periode percepatan tumbuhan akibat terjadinya pembelahan sel bertahap secara cepat dan terus menerus menghasilkan dua sel, empat sel, delapan sel, dan seterusnya sehingga terjadi penambahan ukuran selnya.

a. Pertumbuhan pada Embrio
pertumbuhan pada embrio (perkecambahan)
Pertumbuhan pada embrio (perkecambahan)

Proses pertumbuhan embrio pada tumbuhan disebut dengan perkecambahan. Perkecambahan merupakan awal pertumbuhan embrio di dalam biji. Embrio terbagi menjadi tiga bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan kaulikalus (batang lembaga). Di dalam biji terdiri dari beberapa bagian yaitu plumula, epikotil, hipokotil, radikula, dan kotiledon. 

Pada biji kacang tumbuhan dikotil terdapat dua kotiledon (berkeping dua). Bagian bawah pangkal (aksis) yang melekat pada kotiledon dinamakan hipokotil dan bagian ujungnya disebut radikula. Bagian atas pangkal disebut epikotil, dan bagian ujungnya adalah plumula. Yang disebut embrio adalah kuncup embrionik yang memanjang dan melekat pada kotiledon

Pada biji jagung tumbuhan monokotil hanya terdapat satu kotiledon (berkeping satu) yang dinamakan dengan skutelum. Pada saat terjadinya perkecambahan, akar akan diselubungi olehkoleoptil. Didalam proses perkembangan embrio, untuk mencukupi kebutuhannya maka embrio akan memperoleh makanan dari cadangan makanan di dalam keping biji (kotiledon).

Ada tiga macam bagian penyusun embrio yang penting pada proses perkecambahan, yaitu sebagai berikut :
1. Tunas embrionik, sebagai calon batang dan daun yang dapat tumbuh berkembang menjadi bunga dan buah.
2. Akar embrionik, sebagai calon akar yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi akar.
3. Kotiledon atau keping biji, merupakan cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio hingga mencapai terbentuknya daun, karena embrio tersebut belum menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis.

2. Pertumbuhan pada Ujung Akar

Setelah proses perkecambahan, akan terbentuk tenaman muda dan pertumbuhan selanjutnya akan ditentukan oleh aktivitas dari jaringan meristem yang terdapat pada titik tumbuh. Jaringan meristem primer terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang sangat memungkinkan bertambah tinggi atau panjangnnya suatu tanaman.

Bagian akar yang paling cepat tumbuh adalah bagian belakang ujung akar, karena pada bagian ini terdapat tiga macam daerah titik tumbuh, yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Semakin jauh dari ujung akar maka pertumbuhannya akan semakin lambat.

Sel-sel dibelakang titik tumbuh akan membentang dan terdiferensiasi menjadi jaringan-jaringan akar, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.

3. Pertumbuhan pada Ujung Batang
Sama seperti halnya pada akar, pada ujung batang terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh padam batang dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan yang terjadi pada akar, yaitu terdapat pada daerah (meristemasik), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.

Pertumbuhan pada bagian atas daun tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga daun muda akan melengkung di atas titik tumbuh. Pada daerah pemanjangan, sel-sel akan tumbuh membesar dan memanjang serta jaringan pembuluh sudah mulai tampak. Pada daerah diferensiasi akan membentuk beberapa jaringan yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat.

Setelah pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa, proses pertumbuhan tumbuhan akan melambat atau tidak tumbuh sama sekali. Pada tahap ini biasanya tumbuhan sedang berkembang menuju pada kedewasaannya, yaitu ditandai dengan tidak ada penambahan panjang atau ukuran tubuh tumbuhan.

Ciri-ciri tumbuhan dikatakan dewasa yaitu apabila terbentuknya bunga. Pada bunga ini terdapat alat kelamin betina yang disebut putik, dan alat kelamin jantan yang disebut benang sari. Setelah terjadi penyerbukan putik oleh benang sari, akan dihasilkan buah berbiji dan biji inilah nantinya akan menjadi tanaman baru.

Beberapa teori tentang titik tumbuh :
a. Teori Histogen dan Hanstein
Teori Histogen menyatakan bahwa titik tumbuh batang seakan-akan dapat dibedakan menjadi tiga lapisan yang membentuk jaringan/histogen. Lapisan pada jaringan histogen yaitu, dermatogen, periblem, dan plerom.
Dermatogen nantinya akan dianggap berkembang menjadi epidermis, periblem menjadi korteks, dan plerom menjadi silinder pusat.

b. Teori Tunika dan Korpus dari Schmidt
Teori Tunika menyatakan bahwa titik tumbuh hanya dibedakan menjadi dua saja yaitu :
Tunika, yaitu lapisan pinggir, terdiri dari sel-sel yang membelah mengakibatkan bertambah luasnya permukaan titik tumbuh.
Korpus, adalah bagian yang terdapat di sebelah dalam tunika, terdiri dari sel-sel yang membelah ke segala arah.

2. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Pada tumbuhan dikotil, selain terdapat jaringan meristem primer juga terdapat jaringan meristem sekunder. Pertumbuhan sekunder terjadi pada jaringan meristem sekunder berupa kambium gabus atau gabus. Fungsi kambium gabus adalah sebagai perlindungan pertumbuhan sekunder yaitu pertumbuhan organ tumbuhan menjadi bertambah besar ukurannnya.

Pada awal pertumbuhan, kambium hanya terdapat pada jaringan ikat pembuluh (vasis) yang disebut kambium intravaskuler atau kambium vasis, kambium ini dapat tumbuh dengan arah yang berlawanan, yaitu yang tumbuh ke arah luar akan menjadi xilem dan yang tumbuh ke arah dalam menjadi floem. Selanjutnya pada pertumbuhan sel jaringan parenkim yang berada diantara kambium intravaskuler akan tumbuh dan berubah menjadi kambium baru yang disebut kambiumintervaskuler.

Pada proses perkembangannya, kambium intervaskuler akan tersambung dengan kambium intravaskuler yang membentuk suatu lingkaran konsentris yang disebut lingkaran tahun.

Pada umumnya tumbuhan dikotil seperti pohon jati memiliki kulit batang pecah-pecah atau rusak. Ini dikarenakan adanya aktivitas aktivitas kambium yang membentuk jaringan xilem dan floem lebih cepat dari pertumbuhan kulit, sehingga akan mengakibatkan jaringan kulit paling luar seperti epidermis dan korteks menjadi pecah-pecah. Untuk mencegah kerusakan jaringan kulit luarnya lebih lanjut, maka jaringan yang berada disebelah dalam kulit membetuk jaringan pelindung dari kerusakan berupa kambium gabus atau felogen. Felogen mempunyai jaringan yang tumbuh ke arah dalam disebut feloderm yang sel-selnya hidup sedangkan jaringan yang tumbuh ke arah luar di sebut felem yang sel-selnya mati.

Untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan tumbuhan, anda bisa menggunakan alat pengukur kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan seperti mistar dan auksanometer.

sumber : 
- Buku biologi sma kelas xii
- Berbagai sumber







hasil dan pembahasan :

Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama
 fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Faktor lingkungan (cahaya) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah/kacang hijau ini. Cahaya yang selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis juga berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan.
Dalam keadaan terang, batang memiliki auksin yang sedikit, karena auksin mengalami kerusakan jika terkena cahaya sehingga pertumbuhan tumbuhan pun terhambat. Tetapi walaupun begitu, tumbuhan dalam keadaan terang memiliki banyak klorofil dan tumbuh berkembang. Sedangkan dalam keadaan gelap, batang memiliki banyak auksin sehingga tumbuh lebih panjang. Tetapi dalam keadaan gelap ini walaupun tumbuh dengan lebih cepat daripada yang terkena cahaya, tumbuhan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus, tidak berkembang (mengalami etiolasi), batang membengkok ke arah cahaya dan berumur pendek.
Pada pertumbuhan di tempat teduh, kacang hijau memiliki bentuk yg hampir sama dengan di tempat terang, hanya ukuran batang, daun dan akar yang berbeda. Pada tempat teduh laju pertumbuhan sdikit lebih cepat dibandingkan di tempat bercahaya karena hormon Auksin lebih banyak dimiliki oleh tanaman di tempat ini dibandingkan ditempat terang, sebab tanaman ditempat ini hanya sedikit menerima cahaya matahari. Daunnya agak menguning dan batangnya kurus.



KESIMPULAN :


Jadi, kesimpulannya Tumbuhan yang terkena cahaya lambat memanjang


 karena ZPT Auksin rusak atau terurai sedangkan pada tempat yang gelap maka akan

 cepat memanjang..


Daftar pustaka :

The perfect gardener,kebun q. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan,di http://kbunq.blogspot.com/2013/12/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan.html



http://benzemad.blogspot.com/2013/08/pengamatan-kacang-hijau-ditempat-terang.html